Di subuh hari, aku tengah duduk-duduk di hall stasiun kereta api sambil menunggu keberangkatan kereta api tujuan bandung jakarta yang di jadwalkan akan berangkat pada pukul 06.30 wib. Kulihat jam tanganku masih menunjukan pukul 05.45 wib. Yah.. Tampaknya aku kepagian datang ke stasiun ini dan terpaksa deh harus menunggu. Kebiasaanku kalo sedang menunggu sesuatu, pasti aku tidak bisa tenang kalau tidak di temani dengan sebatang rokok dan rokok faforitku adalah rokok sampoerna milk.
Kebetulan di pojok hall stasiun berjajar kios kecil berbentuk gerobak namun dagangannya terlihat cukup komplit. Langsung saja deh aku samperin salah satu dari kios itu. Tapi belum sempat aku beranjak dari tempat dudukku, seorang bocah berseragam SD lewat tak jauh dari hadapanku sambil menenteng kotak kayu yang berisi dagangan rokoknya. Wah..! Kasian juga aku melihat bocah penjual rokok itu. Bisa ku perkirakan bocah itu masih duduk di kelas 1 , 2 atau kelas 3 SD. karna kasihan, aku panggil saja bocah itu sambil melambaikan tangan kepadanya dan bocah penjual rokok itu pun langsung menghampiriku dengan senyum sumbringah.
''mau beli rokok ya kang..?'' tanya bocah itu.
''iya dek.. Ada rokok sampoerna milk ngak..?''
''ada kang.. Mau berapa batang..?'' jawabnya
''tiga batang aja dek..!!''
''ini kang.. Dua ribu saja..!'' sahut bocah itu sambil nyodorin rokok pesananku.
''wah..! Murah sekali dek.. Dapat untung berapa kamu kalo di jual segitu..? Biasanya tiga batang itu dua ribu empat ratus.''
''yang pasti ada untungnya kang.. Soalnya kalau ngak di jual segitu, daganganku susah lakunya..!'' jawab bocah itu
''wah.. Wah.. Wah..! kamu pintar juga ya..! Nih uangnya.. Makasih ya..!!'' ujarku langsung nyelonong pergi sambil ngasihin uang Rp. 5.000.
Bocah itu tampak agak kebingungan. Lalu diangkatnya satu tangannya sambil menghitung kelima jarinya. Sepertinya bocah itu belum terlalu bisa berhitung. Aku pun sempat tertawa kecil melihatnya yang sedang sibuk menghitung kembalianku tadi dengan jari-jari tangannya.
Ah.. Sudah lah.. Mending aku cepat-cepat pergi saja dari sini mumpung kereta yang aku tunggu sudah datang.
Aku pun berjalan menuju kereta api yang baru datang itu dan buru-buru masuk kedalam kereta. Tapi tak lama kemudian, seseorang menarik tanganku dari belakang dan spontan saja aku berbalik.
''kang..! lupa ya..? Ini kembaliannya tiga ribu..!!'' sahut bocah itu tadi sambil memberikan kembalian ku tadi dan pergi meninggalkanku.
Subhanallah...!!!
Bulu kudukku pun langsung berdiri setelah menyadari besarnya kejujuran yang ada pada diri bocah itu yang pergi begitu saja dengan wajah polosnya. Aku pun termenung tak mengira masih ada orang yang seperti itu yang menjual murah dagangannya dan tak curang dengan pembeli kalau pembelinya lupa meminta kembaliannya dan semua itu ada pada diri seorang anak kecil.
Posted by ::kEsaTRia KetaKUtaN::
No comments:
Post a Comment